Ini adalah orang yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala taufiq untuk mempunyai jiwa pemaaf. Karena sifat pemaaf itu mendatangkan maaf Allah kepada kita. Sebagaimana ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menegur Abu Bakar yang tidak mau memaafkan orang yang menuduh ‘Aisyah telah berzina. Dimana ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha dituduh berzina dengan seorang Sahabat. Sehingga kemudian tuduhan itu tersebar menjadi isu yang hangat di kota Madinah. Lalu Allah turunkan ayat yang menyebutkan tentang bersihnya ‘Aisyah dari tuduhan tersebut. Dan ternyata diantara yang menuduh dan menyebarkan tuduhannya itu adalah seorang kerabat Abu Bakar yang miskin yang Abu Bakar selalu memberi makan kepada dia dan mencukupi kebutuhan dia sehari-hari.
Melihat ternyata saudaranya yang ikut menyebarkan tersebut, maka Abu Bakar bersumpah tidak akan pernah lagi memberikan kebaikan kepadanya. Maka Allah turunkan:
أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ اللَّـهُ لَكُمْ
“Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? ” (QS. An-Nur[24]: 22)
Mendengar itu Abu Bakar berkata, “Iya, aku ridha Allah mengampuni dosaku.” Maka kemudian Abu Bakar memaafkan saudaranya kemudian kembali berbuat baik kepadanya.