Yayasan Sabilul Haq

Ambil Sesuai Kemampuan Biar Tidak Jenuh Dan Bosan

Islam adalah ajaran agama Allah yang mudah, tidak ada unsur kesulitan di dalamnya. Allah tidak menuntut dari hamba-hambanya sesuatu yang tidak mereka sanggupi. Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan, maka akan memperoleh ganjaran baik, dan barangsiapa yang berbuat keburukan, maka akan memperoleh balasan yang buruk.
Allah berfirman,

لَا یُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَیۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ.

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.”
[Surat Al-Baqarah : 286]

Berkata Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
Faedah dari ayat,
1 ). Firman Allah,

{ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا }

Ibnu hazm berkata : Kalau saja kalian tidak bisa memahami hukum-hukum dalam al-qur’an, maka tidaklah Allah memerintahkan kalian untuk mentadabburinya.

2 ). Firmannya,

{ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا }

Sebagian orang berdalil dengan ayat ini atas keinginannya untuk mengambil perkara agama yang paling mudah, padahal ayat ini juga sebenarnya mengisyaratkan agar kita senantiasa memiliki keinginan kuat untuk mengambil perkara agama yang terbaik, maka dikatakan kepada mereka : sesunguhnya Allah tidak membebankan kepada hamba-Nya diatas kemampuannya, yakni : bahwa semua perkara yang masih bisa diterima oleh kemampuannya masuk dalam taklif itu.

3 ). Firmannya,

{ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ }

Ungkapan kebaikan disandigkan dengan kata ( لها ); karena hal itu memberikan manfaat bagi setiap hamba, dan ungakapan keburukan disebutkan dengan huruf ( عليها ); karena itu merupakan perkara yang mencelakai seorang hamba.

4 ). Dan tidaklah diperkenankan bagi seseorang mengikuti kekeliruan ulama sebagaimana ia tidak boleh mengatakan sesuatu yang berkenaan dengan ahli ilmu dan iman kecuali ia mengetahui lebih banyak tentang mereka, dan sesungguhnya Allah pemberi maaf bagi hamba-hamba-Nya jika mereka berbuat salah, sebagaimana firman-Nya :

{ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا }

“(Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah” dan Dia جل جلاله memerintahkan kita untuk mengikuti apa-apa yang datang dari syari’at-Nya dan tidak mengikuti apa-apa yang datang dari selain-Nya. Allah menyuruh kita untuk tidak patuh kepada makhluq dengan maksud menyalahi aturan sang pencipta dan bersegera meminta ampunan bagi saudara-saudara kita yang telah lalu perginya dengan keimanan, maka diantara doa yang hendak kita ucapkan adalah :

{ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ } “

Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami” [Surat Al-Hasyr : 10].
(Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar-tafsirweb)

Nabi صلى الله عليه وسلم mengarahkan ummatnya untuk tidak berlebihan membebani dirinya dalam melakukan amalan .

اكْلَفُوا مِنَ الْأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ، فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لا يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا.

Bebanilah diri kalian amal-amal yang sanggup kalian lakukan, karena Allah ‘azza wa jalla tidak akan bosan hingga kalian bosan.” (HR. An-Nasai, 761 dishahihkan Al-Albany)

قال الحسن البصري رحمه الله:
إن هذا الدين قويٌّ، وإن الحق ثقيل، وإن الإنسان ضعيف، فليأخذ أحدكم ما يطيق؛ فإن العبد إذا كلَّف نفسَه من العمل فوق طاقتها، خافَ عليها السآمة والتَّ.

أدب الدنيا والدين لعلى بن محمد المارودي.
(mqaall.com)

Berkata Imam Al-Hasan Al-Bashry رحمه الله,
Sesungguhnya agama ini kuat, dan kebenaran itu berat, sementara manusia itu lemah, maka hendaklah salah seorang diantara kalian mengambil apa yang dia mampu.
Dan sesunggguhnya seorang hamba itu manakaka membebani dirinya dengan perbuatan diatas kemampuannya dikhawatirkan dia akan bosan dan jenuh.

Adab Ad-Dunya wad Din, Imam Ali bin Muhammad Al-Marudy.
(mqaall.com)

Ustadz Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc

Facebook
WhatsApp
Telegram
Twitter

Artikel

Kisah Sufyan Bin Uyainah Dengan Anak Kecil

Dikisahkan suatu ketika Sufyan bin Uyainah rahimahullah (wafat 198H) menyampaikan pelajaran. Di sela-sela menyampaikan pelajaran ada anak kecil masuk, si anak membawa kertas dan tinta.

Nikmat Rasa Aman

Rasa aman adalah suatu nikmat. Coba kita perhatikan bagaimana jika kita hidup di lingkungan yang tidak aman. Misal, di sekitar kita banyak pemabuk. Malam hari

Menabung

Mari kita simak bersama kisah seorang ulama bahasa Arab bernama Imam Abu al-Abbas al-Mubarrid -rahimahullah-. Cerita berawal saat seorang penuntut ilmu yang bernama Abu Ishaq

Berita

Menjadi Ahlul Qur’an Yang Sejati

[Berita Sabilul Haq] 19.08.2022 Bacaan Shalat dari Riwayat Yang Bukan Biasa Alhamdulillah. Kembali Allah beri kesempatan kepada jamaah Masjid Sabilul Haq mendengarkan gaya bacaan yang

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *