Yayasan Sabilul Haq

Menaklukkan Setan dengan Iman

Mutiara Hikmah dari Al-Qur’an

 

Setan tidak mampu menaklukkan orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah

Setan itu tidak akan mempunyai kemampuan menguasai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan yang bertawakal hanya kepada Allah Tuhan mereka.
Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah pada orang-orang yang menjadikan dia sebagai penolong bagi mereka dan mereka juga menaatinya, dan juga terhadap orang-orang yang karena taat kepada setan, mereka mepersekutukan Allah.
Allah berfirman,

إِنَّهُۥ لَیۡسَ لَهُۥ سُلۡطَـٰنٌ عَلَى ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ یَتَوَكَّلُونَ ۝ إِنَّمَا سُلۡطَـٰنُهُۥ عَلَى ٱلَّذِینَ یَتَوَلَّوۡنَهُۥ وَٱلَّذِینَ هُم بِهِۦ مُشۡرِكُونَ

Sungguh, setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan.
Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” [An-Nahl : 99-100]

Berkata Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
Jika bisikan-bisikan syaithon masih mengahantui hatimu, maka periksalah imanmu dan tawakkalmu kepada Allah, sesungguhnya Allah berfirman :

{ إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ }

Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.”

Sesungguhnya setan mampu menggoda orang-orang yang meminta pertolongan kepadanya dengan menaati gangguannya. Dan akibat ganguan setan, mereka syirik kepada Allah.
(Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar)

Berkata Imam Ibnu Katsir رحمه الله,
Firman Allah :

{إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ}

Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya.” [An-Nahl : 99]

As-Tsauri mengatakan, makna yang dimaksud ialah setan tidak mempunyai kekuasaan untuk dapat menjerumuskan hamba-hamba Allah ke dalam suatu dosa yang mereka tidak bertobat darinya. Ulama lainnya mengatakan bahwa makna ayat ialah setan tidak mempunyai kemampuan untuk menggoda mereka. Ulama lainnya lagi mengatakan, ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain, yaitu:

{إِلا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ}

Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.” [Al-Hijr : 40 ; Shad : 83]
Adapun firman Allah :

{إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ}

Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin.” [An-Nahl : 100]

Mujahid mengatakan, makna يَتَوَلَّوْنَهُ ialah orang-orang yang taat kepada setan. Sedangkan yang lainnya mengatakan bahwa orang-orang yang menjadikan setan sebagai penolongnya, bukan Allah.

{وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ}

Sedangkan mereka mempersekutukannya dengan Allah.” [An-Nahl : 100]

Yakni mereka mempersekutukan setan dengan Allah dalam penyem­bahannya. Dapat ditakwilkan bahwa huruf ha pada ayat ini bermakna sababiyah, yakni ‘disebabkan ketaatan mereka kepada setan, jadilah mereka orang-orang yang mempersekutukan Allah. Ulama lainnya mengatakan bahwa makna ayat ialah mereka bersekutu dengan setan dalam harta benda dan anak-anaknya.
(Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim, Imam Ibnu Katsir)

Dizaman yang penuh dengan carut marutnya pemikiran manusia, sudah sangat layak ayat ini menjadi renungan yang dapat mencerahkan fikrah dan pemikiran kearah yang lurus dan benar.

Para pemuja teknologi telah terperdaya dan tertipu dengan kemajuan semu kehidupan yang mereka dapati.
Sepertinya mereka bahagia dan bangga dengannya, padahal kebahagiaan dan kebanggaan yang mereka dapati hanyalah kebahagian dan kebanggaan yang semu bak faramorgana di tengah teriknya persaingan kehidupan yang tidak lagi memperhatikan norma dan nilai kemanusiaan.

Sehingga dengan mudah setan menenggelamkan mereka dalam cengkeraman nafsu keserakahan dan kebinasaan yang menjauhkan mereka dari penghambaan kepada Rabb semesta alam.

Faedah dari ayat,
Allah menerangkan bahwa setan tidak punya pengaruh terhadap orang-orang yang beriman, orang-orang yang berserah diri kepada Allah, serta sabar dan tawakal menahan derita dalam perjuangan menegakkan agama. Mereka mampu melawan godaan setan dan menolak untuk mengikuti langkah-langkahnya dan menjadi pengikutnya. Berkat cahaya iman dalam dada mereka, tipu daya setan itu dapat mereka ketahui dan atasi. Setan itu hanya berpengaruh atas orang-orang yang sudah patuh ke dalam wilayah kekuasaannya, orang-orang yang memandang setan itu sebagai pemimpin lalu mencintainya dan mengikutinya serta mematuhi segala perintahnya. Karena tipu daya dan godaan setan itu, mereka akhirnya mempersekutukan Tuhan atau menyembah dan memuja setan di samping menyembah Allah. Sehingga sia-sialah semua amalan mereka.

Wallahu a’lam

Facebook
WhatsApp
Telegram
Twitter

Artikel

Kisah Sufyan Bin Uyainah Dengan Anak Kecil

Dikisahkan suatu ketika Sufyan bin Uyainah rahimahullah (wafat 198H) menyampaikan pelajaran. Di sela-sela menyampaikan pelajaran ada anak kecil masuk, si anak membawa kertas dan tinta.

Nikmat Rasa Aman

Rasa aman adalah suatu nikmat. Coba kita perhatikan bagaimana jika kita hidup di lingkungan yang tidak aman. Misal, di sekitar kita banyak pemabuk. Malam hari

Menabung

Mari kita simak bersama kisah seorang ulama bahasa Arab bernama Imam Abu al-Abbas al-Mubarrid -rahimahullah-. Cerita berawal saat seorang penuntut ilmu yang bernama Abu Ishaq

Berita

Menjadi Ahlul Qur’an Yang Sejati

[Berita Sabilul Haq] 19.08.2022 Bacaan Shalat dari Riwayat Yang Bukan Biasa Alhamdulillah. Kembali Allah beri kesempatan kepada jamaah Masjid Sabilul Haq mendengarkan gaya bacaan yang

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *