Takbir Idul Fitri
Tata cara mengumandangkan takbir Idul Fitri sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Terdapat beberapa macam lafal takbir Idul Fitri dan Idul Adha yang diriwayatkan dari para sahabat.
Pertama:
الله ُأَكبَرُ ، الله ُأَكبَرُ ، لاَ إِلهَ إِلاَّ الله ، وَ الله ُأَكبَرُ ، الله ُأَكبَرُ ، و للهِ الحَمدُ
Lafal takbir ini diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu. (H.r. Ibnu Abi Syaibah; dinilai sahih oleh Al-Albani)
Kedua:
الله ُأَكبَرُ ، الله ُأَكبَرُ ، الله ُأَكبَرُ ، لاَ إِلهَ إِلاَّ الله ، وَ الله ُأَكبَرُ ، و للهِ الحَمدُ
Lafal ini juga diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu. (H.r. Ibnu Abi Syaibah)
Ketiga:
الله ُأَكبَرُ ، الله ُأَكبَرُ ، الله ُأَكبَرُ ، و للهِ الحَمدُ ، الله ُأَكبَرُ و أَجَلُّ ، الله ُأَكبَرُ عَلَى مَا هَدَانَا
Takbir ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu. (H.r. Al Baihaqi, dalam As-Sunan Al-Kubra; dinilai sahih oleh Al-Albani)
Keempat:
الله ُأَكبَرُ ، الله ُأَكبَرُ ، الله ُأَكبَرُ كَبِيراً
Lafal ini diriwayatkan dari Salman Al-Farisi radhiallahu ‘anhu. (H.r. Abdur Razaq; sanadnya dinilai sahih oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar)
Waktu mengumandangkan takbir Idul Fitri
1. Takbir mulai dikumandangkan sejak terbenamnya matahari di hari terakhir Ramadan (malam tanggal 1 Syawal)
Allah berfirman,
وَ لِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan hendaklah kamu menggenapkan hitungan (hari Ramadan), dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (dengan bertakbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Q.s. Al-Baqarah:185)
Ibnu Abbas mengatakan, “Wajib bagi kaum muslimin –apabila mereka telah melihat hilal Syawal– untuk bertakbir, mengagungkan Allah sampai selesai hari raya mereka.” (Tafsir Zadul Masir untuk ayat ini)
2. Batas berakhirnya takbir adalah setelah selesai shalat id
Dari Ibnu Abi Dzi’bin dari Az-Zuhri, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju lapangan pada Idul Fitri. Beliau bertakbir hingga tiba di lapangan dan sampai selesai shalat. Setelah selesai shalat, beliau menghentikan takbir. (H.r. Ibnu Abi Syaibah; dinilai sahih oleh Al-Albani)
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)